Rabu, 25 Mei 2011

Pos Indonesia Serahkan Bantuan 1 Unit Mobil Ambulance Kepada Yayasan Bunga Kemboja


Sumber : www.posindonesia.co.id


Bandung, 24 Mei 2011. Merupakan bagian dari aktivitas CSR, Pos Indonesia menganggarkan 3  miliar dana untuk dihibahkan kepada masyarakat untuk mendukung tingkat kesejahteraan sosial diberbagai bidang. Oleh karena itu pada kesempatan ini, Direktur Utama, I Ketut Mardjana dan Direktur SDM  dan Umum Pos Indonesia, Entis Sutisna, melakukan penyerahan 1 unit mobil Ambulance kepada Ketua Yayasan Bunga Kemboja H. Suprapto.

Pemberian 1 (satu) unit kendaraan ambulance ini merespon surat dari Pihak Yayasan Bunga Kemboja perihal permohonan bantuan kendaraan kereta jenazah dan atau ambulance. Yayasan ini beranggotakan lebih kurang 180 orang para pensiunan Wilayah Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung yang beralamat di Jl. Raya Gede Bage Selatan Rt.01 Rw.02 Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gedebage Bandung.

Yayasan Bunga Kemboja adalah yayasan sosial yang memberikan pertolongan dalam hal kematian kepada penduduk dari segala lapisan. Yayasan ini juga membantu dan menyediakan segala sesuatu yang bertalian dengan kematian serta mengurus jenazah sampai kepada pemakaman. Selanjutnya mengadakan dana kematian dan usaha-usaha lain yang ditentukan oleh pengurus dan tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Agar terbangun kualitas hidup masyarakat &  lingkungan sekitar yang lebih baik, Pos Indonesia di tahun 2011 menganggarkan dana 3 miliar diperuntukan bagi dukungan bidang Pendidikan, seperti pemberian beasiswa & santunan bagi anak yatim piatu. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, seperti pengobatan gratis dan Gerakan Hidup Sehat. Bidang lain yakni Pemeliharaan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan, seperti pembuatan taman kota dan penghijauan. Bidang Seni dan budaya, diwujudkan dengan aktivitas pelestarian kesenian tradisional dan bidang Keagamaan dan Kepedulian Sosial, diwujudkan dalam bentuk bantuan kepada korban bencana alam dan bantuan keagamaan/peribadatan.

POS INDONESIA 265 TAHUN SATUKAN NUSANTARA


Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Peribahasa itu pantas diberikan kepada Pos Indonesia yang kini memasuki usia lebih dari dua setengah abad. Di tengah pesatnya teknologi informasi dan ketatnya persaingan bidang jasa perposan, Pos Indonesia tetap tegak berdiri di tengah rakyat negeri ini.

Kantor Pos Pertama
Memasuki usianya yang ke 265 tahun, Pos Indonesia bertekad terus bangkit & setia memberikan pelayanan kepada setiap lapisan masyarakat dalam memperkokoh persatuan, kesatuan bangsa dan negara, serta mempererat hubungan antar bangsa didunia, melancarkan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat serta menghilangkan isolasi daerah terpencil.
Sejarah mencatat keberadaan perusahaan ini di Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jendral G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik.
Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
           
Perubahan Status Pos Indonesia
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
                        Peranan pos sebagai social integrator ini tampak jelas pada masa kemerdekaan. Pada tingkat makro, hubungan emosional yang tertempa karena perasaan senasib, persamaan budaya, agama serta pengalaman kolektif kelompok-kelompok masyarakat berbeda etnik dan geografis menemukan fondasi operasionalnya dengan sistem pos dan alat-alat komunikasi lain yang dimilikinya. Pada tingkat mikro, hubungan kekeluargaan, handai taulan dan pergaulan antara sesama manusia secara orang per orang yang berbeda tempat tinggal juga ditemalikan oleh sistem pos. Dalam arti kata lain, baik pada tingkat komunitas dunia, bangsa dan individu, sistem pos telah bertindak sebagai mediator yang memelihara keterhubungan kemanusiaan, fungsional dan kekerabatan hampir dalam pengertian menyeluruh.
Perubahan status membawa konsekuensi pada berubahnya secara mendasar pola dan sifat pengelolaan usaha Pos Indonesia yang dituntut untuk meraih keuntungan. Kini usahanya dikelola untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu dan berdaya saing tinggi, serta memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Pos Indonesia wajib menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa jasa yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. Misi utama menjalankan fungsi pelayanan publik  melekat walau sifat usahanya memupuk keuntungan.

Pos Indonesia Masa Kini
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar.    Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
Sebagai penyelenggara pos milik negara, Pos Indonesia mengemban amanah UU untuk melakukan Penyehatan Perusahaan.  Sesuai Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 pasal 51 Tentang Pos. Pada Mei 2011 Pos Indonesia melakukan langkah riil menjalankan amanah UU tersebut yaitu Kick off Program  Revitalisasi tahun 2011 s.d 2015 dimana Pos Indonesia meluncurkan Visi baru  yakni : “Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dalam layanan surat, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya”.
Misinya menjadi :
-          Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik.
-          Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi.
-          Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
-          Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
-          Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.
Sedangkan Motto barunya adalah “Tepat Waktu Setiap Waktu”.

Program penyehatan telah diinisiasi mulai tahun 2009 dan hasil dari program penyehatan mulai tampak dengan dapat diraihnya laba di tahun 2009 dan 2010.  Disamping meningkatkan kualitas daya saing dan peningkatan kepuasan pemegang saham, program penyehatan ini juga ditujukan untuk perbaikan kapabilitas internal termasuk peningkatan kesejahteraan karyawan. Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan, Pos Indonesia juga memperoleh beberapa penghargaan seperti Tax Award dari Menteri Keuangan sebagai institusi Favorit dalam melayani penerimaan pembayaran pajak.
Sedangkan di lingkungan BUMN, Pos Indonesia menerima penghargaan sebagai salah satu perusahaan BUMN  terbaik dalam melakukan sinergi dengan BUMN lain, serta penghargaan dari Kementerian BUMN sebagai BUMN Teraktif Pengelola Portal Aset Sektor Transfortasi dan Pergudangan.
Dalam kiprah Internasional, Pos Indonesia memperoleh sertifikat Quality Management Certification dari Universal Postal Union. Pemberian penghargaan ini  merupakan salah satu bukti bahwa Pos Indonesia telah siap memasuki era persaingan industri perposan global yang semakin kompetitif. Penghargaan Internasional lainnya yakni sebagai “Asia Pacific Agent of The Year 2010” dan “Business  Champion 2010” dari Western Union.
Berdasarkan hasil survei integritas sektor publik untuk tahun 2009 Pos Indonesia juga berhasil memperoleh Skor Integritas Tertinggi dari KPK untuk Layanan Pembayaran Bantuan Pemerintah, sepert BLT, Jamkesmas, dll. Selain itu Pos Indonesia juga termasuk dalam Instansi dengan Skor Integritas Tertinggi. 
Peningkatan kinerja dan prestasi yang diraih PT Pos Indonesia (Persero) selama dua tahun terakhir menunjukkan bahwa langkah, arah, dan track manajemen beserta seluruh jajarannya telah berjalan sesuai dengan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan independensi, serta keadilan. Bangkit terus PT Pos Indonesia.   Pos Indonesia, Tepat Waktu Setiap Waktu.


Minggu, 22 Mei 2011

Western Union dan Pos Indonesia Memperingati 10 tahun Kerjasama dalam Jasa Pengiriman Uang dari dan ke Luar Negeri




Transfer dana senilai lebih dari US$3,26 milyar dilakukan melalui jaringan Western Union -  Pos Indonesia dalam dasawarsa lalu.

Jakarta, 12 Mei, 2011 –  Western Union,  perusahaan jasa pengiriman uang internasional dan PT Pos Indonesia (Persero) hari ini memperingati sepuluh tahun kerjasama dalam jasa pengiriman uang untuk jutaan rakyat Indonesia di dalam dan diluar negeri, dalam rangka turut mendukung kesejahteraan hidup merekamasyarakat.

Sejak tahun 2001, Pos Indonesia dan Western Union telah berhasil melayani pengiriman uang senilai US$ 3,26 milyar baik secara internasional dari dan ke Indonesia, maupun transfer domestik dalam negeri.

Dalam peringatan 10 tahun kerjasama tersebut, Western Union membuat sebuah replika Kantor Pusat Pos Indonesia, sebagai salah satu gedung bersejarah di Indonesia. Replika tersebut diserahkan kepada Sukatmo Padmosukarso selaku Wakil Direktur Utama Pos Indonesia, saat acara.  Replika terbuat dari 100.000 keping berbagai pecahan uang logam Indonesia, dan replica ini telah disahkan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai replika terbesar (dalam jenis tersebut) yang pernah dibuat di Indonesia, dan akan dipamerkan di Museum Pos di Bandung. 

Selain itu, saat yang sama juga dinobatkan 10 terbaik Kantor Pos yang telah sukses meraih kinerja dengan transaksi terbanyak dalam melayani kiriman uang WU, atau “The Best Ten Transaction Western Union” yakni Kantor Pos Indramayu, Kantor Pos Cianjur, Kantor Pos Sukabumi, Kantor Pos Cirebon, Kantor Pos Malang, Kantor Pos Cilacap, Kantor Pos Karawang, Kantor Pos Mataram, Kantor Pos Blitar, Kantor Pos Tulungagung. Penghargaan kepada 10 kantor tersebut mewakili penghargaan kepada seluruh kantor pos yang melayani layanan kirim uang Western Union.

Wakil Direktur Regional Western Union untuk kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, Ratheesh Kumar, mengatakan, “Pos Indonesia adalah Agen Western Union yang penting dan terbesar di kawasan Asia Pasifik. Kepercayaan masyarakat yang sulit ditandingi ini terletak pada dua brand terkenal yaitu Pos Indonesia, sebagai perusahaan yang ramah dan akrab melayani rakyat selama 265 tahun, dan Western Union, merk internasional dengan pengalaman selama 160 tahun di bidangnya.”

“Atas nama Western Union, kami ingin menyampaikan rasa hormat kepada seluruh insan Pos Indonesia yang telah mensukseskan layanan pengiriman uang selama satu dasawarsa ini. Kemampuan insan pos berinteraksi dengan para pelanggan kami dalam berbagi suka dan duka, telah membuat hubungan yang tercipta lebih dari sekadar tonggak sejarah,” ia menambahkan.

Wakil Direktur Utama Pos Indonesia, Sukatmo Padmosukarso, yang saat ini tengah merangkap tiga jabatan yakni sebagai Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan, dan Direktur Keuangan, menambahkan “ Misi kami adalah melayani rakyat Indonesia dengan menyediakan jasa pengiriman surat, barang dan keuangan yang handal, melalui jejaring dan infrastruktur, termasuk mengembangkan hubungan kerjasama yang akan membantu kami mencapai misi tersebut. Kerjasama Pos Indonesia dengan Western Union adalah sebuah contoh sempurna dimana Pos Indonesia telah berhasil melampaui ekspektasi masyarakat dan para pelanggan karena layanannya berbasis teknologi. Modernisasi bisnis melalui online system dengan sistem host to host yang dikembangkan bersama Western Union sangat mendukung meningkatkan kinerja bisnis jasa keuangan sehingga layanan pos cepat , aman dan mudah”. “Pos Indonesia merupakan satu-satunya Agen resmi Western Union di Indonesia yang menerapkan sistem host to host  dengan keunggulan dapat melayani masyarakat yang tidak memiliki rekening. Jaringan terluas, bisnis dan layanan terbesar dipadukan dengan inovasi dan modernisasi bisnis  menjadikan Pos Indonesia siap melayani cash based society secara real time online. Selama lebih dari sepuluh tahun ini, Pos Indonesia telah menangani lebih dari 11 juta transaksi Western Union, rata-rata dua  transaksi dalam setiap menitnya di Indonesia. Hal ini menggarisbawahi popularitas layanan kiriman uang Western Union di Indonesia,” ujarnya.

Sebanyak 4,3  juta rakyat Indonesia hidup dan bekerja di luar negeri. Kebanyakan mereka bertujuan meningkatkan tingkat ekonomi keluarganya serta orang-orang yang dicintai dengan menggunakan layanan kiriman uang Western Union untuk mengirim uang hasil jerih payah mereka ke kampung halaman di tanah air. 
Menurut Bank Dunia, pengiriman uang ke Indonesia antara tahun 2001 dan 2010 mengalami peningkatan, dari US$ 1.046 miliar menjadi US$ 7.139 milyar.

Minggu, 08 Mei 2011

Pos Indonesia Melakukan Kick Off Revitalisasi untuk Jadi Pimpinan Pasar Bisnis Paket dan Pos



PT. Pos Indonesia berambisi kembali menjadi pimpinan pasar di bisnis surat dan paket pos. Karena itu sejak tahun ini perusahaan plat merah itu mengeluarkan program revitalisasi PT. Pos yang akan dilaksanakan hingga 2015.
"Target kami pendapatan dari surat dan paket menjadi 30 persen dari sebelumnya hanya 13,5 persen," kata Direktur Utama PT. Pos Indonesia I Ketut Mardjana dalam acara peluncuran program revitalisasi itu di Bandung Jumat 6 Mei 2011.
Ketut mengatakan pihaknya juga akan mengembangkan perusahaan logistik yang efisien dan kompetitif. Dia menambahkan, targetnya pada 2015 perusahaan ini mendapat pendapatan sebesar Rp 6,7 triliun. Pada 2010 pendapatan perusahaan ini memperoleh pendapatan Rp 2,6 triliun.
Menurut Ketut sejak 2009 hingga 2010 dari hasil program penyehatan internal perusahaan telah dibukukan laba Rp 81 miliar pada 2009 dan Rp 45 miliar pada 2010. "Kecendrungan perolehan laba juga terlihat pada triwulan I di tahun 2011 yang berhasil membukukan laba sebesar 58 Miliar," paparnya

Ketut juga mengharapkan ada regulasi yang jelas mengenai struktur PT Pos Indonesia dari pemerintah sebagai perusahaan bisnis. Belum adanya regulasi yang jelas tersebut, kata Ketut, menyebabkan Public Service Obligation (PSO) PT Pos ditetapkan berdasarkan suatu keputusan yang jauh dari pengeluaran..